
Sebelumnya merapi meletus pada tahun 2006, tepatnya dibulan Juni tanggal 8. Letusan dan semburan awan panas memaksa ribuan warga di sekitar gunung merapi mengungsi untuk menyelamatkan diri. Semburan awan panasnya mencapai 5 Km. Awan panas inilah yang paling ditakutkan karena suhunya yang sangat tinggi.
partikel yang dikeluarkan oleh gunung merapi akan berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), partikel abu vulkanik yang terhirup masuk ke paru-paru akan menimbulkan masalah dalam kesehatan pernapasan. Ketika terhirup, partikel abu vulkanik gunung merapi yang meletus dapat mencapai daerah perifer paru-paru dan dapat menyebabkan masalah - terutama bagi pengidap asma atau orang yang bermasalah dengan pernapasan.
Berbeda dengan peringatan WHO, ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa abu vulkanik seperti gunung merapi ini tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Mereka bahkan menyatakan bahwa abu vulkanik tidak lebih berbahaya dibanding dengan asap rokok dan polusi. Ken Donaldson, profesor toksikologi pernapasan di University of Edinburgh juga mengatakan bahwa abu vulkanik tidak semuanya berbahaya.
Seorang profesor obat pernapasan dan wakil ketua British Lung Foundation menjelaskan, begitu partikel abu vulkanik berada di atmosfir, seiring dengan perjalanan partikel, maka kadarnya semakin berkurang dan tidak begitu berbahaya.
Namun demikian, untuk kepentingan berjaga-jaga, alangkah baiknya masyarakat yang terkena dampak langsung dari letusan gunung merapi tetap menggunakan masker sebagai pengaman. Hembusan asap dengan konsentrasi gas H2S, gas SO2 dan CO yang tinggi, berbahaya bagi kehidupan.